Tradisi Hanami Di Ueno Park Jepang

Tradisi Hanami Di Ueno Park Jepang

Tradisi Hanami merupakan sebuah tradisi budaya masyarakat Jepang menikmati indahnya bunga sakura yang sedang mekar. Pemandangan mekarnya bunga Sakura selalu dinanti masyarakat Jepang, dan Ueno Park merupakan salah satu spot Hanami favorit masyarakat Jepang dan wisatawan mancanegara.

Mekarnya bunga Sakura menjadi suguhan sangat indah saat saya menginjakkan kaki di Tokyo, Jepang. Bunga khas Jepang itu, memamerkan keindahannya saat masa peralihan dari musim dingin ke musim semi atau sekitar awal bulan Mei.

Bunga Sakura adalah bunga nasional Jepang, yang sangat dicintai masyarakatnya dan merupakan simbol dari berbagai fenomena kehidupan yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian. Sakura juga menjadi metafora untuk kehidupan yang tidak kekal.

Karena itu, dalam menyambut mekarnya bunga Sakura, masyarakat Jepang melakukan tradisi yang disebut dengan hanami yaitu kegiatan menikmati keindahan bunga Sakura dan hangatnya musim semi.

Menurut sejarah, hanami mulai dilakukan sejak zaman pemerintahan Kaisar Nara (710- 794). Namun hanami kala itu diartikan sebagai kegiatan menikmati keindahan bunga ume/ plum yang serupa dengan sakura. Baru pada periode Kaisar Heian (794-1185) hanami dilakukan untuk menikmati keindahan sakura.

Saat memasuki musim semi (haru), keindanhan bunga Sakura bisa dilihat di sejumlah sudut taman di Tokyo. Salah satunya Ueno Park, yang menjadi kawasan paling ramai dikunjungi masyarakat Jepang dan turis mancanegara untuk ber-hanami.

Bunga Sakura menyelimuti taman dan menghiasai ruas-ruas jalan serta ditepi danau. Selain strategis, Ueno Park menjadi pilihan untuk hanami, karena disini masyarakat bisa bersantai, rekreasi, cuci mata sembari menikmati makanan khas kaki lima.

Taman Ueno

Taman Ueno menjadi salah satu spot favorit ber-hanami. Ueno Park, berada persis di sebelah stasiun Ueno. Di sekitar areal taman, terdapat sejumlah museum, yakni Tokyo National Museum, National Museum of Western Art, National Museum of Nature and Science, Ueno Zoo dan tempat-tempat rekreasi lainnya

Taman ini dahulu merupakan area sebuah kuil yang dibangun oleh Jendral Tokugawa. Kuil yang dikenal dengan sebutan K’ei-ji oleh masyarakat Jepang ini, sebagai tempat penjagaan benteng Edo (Edo, adalah sebuah untuk Jepang di masa lalu).

Konon Kuil tersebut dianggap membawa sial, sehingga dihancurkan. Pada masa Kaisar Taisho, area bekas kuil dijadikan Taman Ueno pada tahun 1942, dengan nama resmi Taman Ueno Koen Onshi yang artinya ‘Hadiah dari Kaisar’

Sejak pagi hari, Ueno Park sudah ramai pengunjung, baik masyarakat Jepang dan wisatawan manca negara. Para pengunjung berkumpul bersama dalam kelompok-kelompok kecil, duduk beralaskan tikar dibawah rindangnya pohon-pohon Sakura untuk sekedar berbincang, bernyanyi bersama atau bahkan merebahkan badan dan menikmati indah dan nyamannya suasana.

Beberapa orang lainnya, tampak berlomba mengabadikan bunga Sakura dengan kamera ponsel, pocket, hingga kamera kelas fotografer profesional. Biasanya jumlah pengunjung akan membludak di akhir pekan.

Hal lain yang menarik selain keindahan bunga Sakura adalah berbagai jajanan kuliner khas Jepang yang nikmat, unik dan kreatif yang dijajakan di Ueno Park. Mulai dari berbagai daging dan seafood bakar, noodle¸ sampai dengan banana chocolate fondue bisa menjadi cemilan hangat saat menikmati keindahan Sakura. Harga jajanan tersebut berkisar antara 200 – 600 Yen per porsinya

Selain Ueno Park, Tokyo juga memiliki banyak taman-taman lainnya untuk menikmati pemandangan bunga Sakura seperti Taman Chidorigafuchi, Yasukuni Shrine, Shinjuku Gyoen, Sumida Park, Inokashira Park dan Yoyogi Park.

Mengingat bahwa masa mekarnya bunga Sakura hanya berlangsung selama dua minggu, maka tidak heran jika taman-taman tersebut selalu ramai dikunjungi para pengunjung yang ber-hanami.

 

Hanami Di Ueno Park Tokyo Jepang

Mdigital

Berbagi materi informasi dan pengetahuan digital online

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *